Selasa, Desember 01, 2009

14 Manfaat Minum Teh

Apakah anda seorang penggemar teh? Berbahagialah, karena ada satu penelitian yang digagas badan kesehatan dunia [WHO] menemukan seabrek khasiat teh. Sudah banyak yang meneliti sebenarnya, tapi tetap saja ditemukan hal-hal baru tentang teh.
WHO sendiri mengadakan penyelidikan terhadap pengaruh berbagai minuman terhadap kesehatan di sejumlah besar negara, dan terakhir berpendapat bahwa teh sebagai minuman yang paling baik bagi orang dewasa dan usia lanjut. Daun teh mengandung protein, lemak, dan puluhan jenis vitamin serta kafein dan hampir 300 jenis komposisi, yang memiliki fungsi menyelaraskan fisiologi, berperan sebagai pemeliharaan kesehatan dari berbagai segi dan efek farmakodinamika.Manfaat positif minum teh sangat banyak, jika disimpulkan ada 14 macam seperti berikut di bawah ini
  1. Teh bisa membangkitkan semangat orang, memperkuat kemampuan berpikir dan mengingat.
  2. Teh dapat menghilangkan rasa lelah, mendorong metabolisme, serta memiliki fungsi memelihara kemampuan reguler jantung, pembuluh darah, usus lambung dan fungsi lainnya.
  3. Minum teh memiliki manfaat yang sangat baik terhadap pencegahan kerusakan gigi. Menurut penyelidikan dari Inggris menunjukkan, bahwa anak-anak yang sering minum teh, kerusakan giginya dapat berkurang 60%.
  4. Minum teh dapat menghambat sel menjadi tua, sehingga bisa memperpanjang umur. Efek antipenuaan daun teh adalah 18 kali lipat lebih besar dari vitamin E.
  5. Minum teh dapat memperlambat dan mencegah pembentukan bintik lemak pada selaput dalam pembuluh darah, mencegah pengerasan pembuluh nadi, tekanan darah tinggi dan penyumbatan pembuluh darah otak
  6. Minum teh dapat merangsang saraf pusat dan memperkuat kemampuan gerakan.
  7. Minum teh mempunyai efek mengurangi berat badan dan efek kecantikan, khususnya teh wulong lebih nyata terhadap efek tersebut.
  8. Minum teh dapat mencegah katarak karena usia lanjut. Daun teh mengandung asam tanat yang dapat membunuh aneka macam bakteri, maka dapat mencegah dan menyembuhkan radang rongga mulut, radang kerongkongan tenggorokan dan radang usus maupun disentri yang mudah terjadi pada musim panas.
  9. Minum teh dapat melidungi fungsi pembuatan darah. Dalam daun teh mengandung zat proteksi radiasi, menonton TV sambil minum teh dapat mengurangi bahaya radiasi TV, sekaligus dapat melindungi penglihatan.
  10. Minum teh dapat memelihara keseimbangan asam dan basa dalam darah. Daun teh mengandung kafein, theophilline (basa teh), theobromine (basa kakao), xanthine (purine kuning) dan lain-lain zat alkaloid, adalah suatu minuman bersifat basa yang sangat baik.
  11. Air teh bisa dengan segera diserap ke dalam tubuh dan dioksidasi, mengahasilkan kekentalan metabolit sifat basa yang lebih tinggi, dengan demikian dapat dengan segera menetralisir metabolit bersifat basa dalam darah.
  12. Mencegah kepanasan oleh matahari dan menurunkan suhu badan. Setelah 9 menit minum teh hangat, suhu kulit menurun 1-2 Celcius, sehingga orang merasa segar dan kering, sedangkan setelah minum minuman dingin suhu kulit menurun tidak jelas seberapa.
  13. Daun teh mengandung tidak sedikit unsur mikronutrein yang bermanfaat terhadap tubuh.
  14. Daun teh memiliki efek mengekang tumor ganas, dan dapat secara nyata menghambat pertumbuhan sel kanker.

Senin, November 30, 2009

7 CARA ATASI RASA MALU

Orang-orang dengan sifat pemalu secara naluri menyimpan kesadaran kalau diri mereka terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial. Sifat pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki sifat ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara untuk mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini. Sebenarnya, formula dari rasa malu terdiri dari ‘terlalu berpusat pada diri sendiri’ dicampur dengan rasa gugup. Dan ada paduan yang lebih tak menyangkan, saat rasa malu itu mempengaruhi fisik Anda dengan cara ‘membajak’ ketenangan logis.

Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Untuk mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekan.

1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan betapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Berhentilah memikirkan ’segalanya atau bukan apa-apa.’ Pemikiran ‘pasti begini/pasti begitu’ tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah ‘Anda salah’ dan ‘mereka benar,’ orang yang marah akan melihat dirinya ‘gagal’, sedang yang lain ‘berhasil.’ Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.

6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan. Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

7. Akhirnya, gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan instink/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rilek sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih percaya diri saat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya.

NOTE : 

Bagi Anda yang memiliki masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan kenalan baru, dapat Anda mencoba tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan semoga setelah itu Anda akan lebih percaya diri saat bertemu orang-orang baru dalam pergaulan sosial.

Rabu, November 25, 2009

Do'a untuk dia

Ya ALLAH,
Aku berdoa untuk seorang wanita yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Wajah cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau (menauladani sifat-sifat Agung Mu).
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tetapi karena hatiku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu & situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang pria ketika berada disebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta:
Buatlah aku menjadi seorang pria yang dapat membuat,wanita itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya
dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari,
dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
dan slalu meberikan semangat untuknya

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu,
aku berharap kami berdua dapat mengatakaan
“Betapa besarnya ALLAH itu karena Dia telah memberikan kepadaku
seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu
pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

Sabtu, November 21, 2009

Menelusur Kesedihan

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”

Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”

Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.

Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.
Note :
Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

BERTAHAN

Di sebuah daerah terpencil di pinggiran kota, ada seorang guru muda yang sudah cukup lama mengabdi sebagai pengajar di sebuah Sekolah Dasar Terpadu. Gajinya tidaklah terlalu besar, masih di bawah standar UMR daerah tersebut. Sebagai seorang wali kelas, tugasnya tampak lebih berat dan full setiap harinya. Bahkan tugas -tugas administrasi kelas pun membuatnya selalu lembur. Pada awalnya, dia menikmati semua itu. Besar kecil nya gaji tak membuatnya pasrah, ia tetap bersemangat dengan memendam harapan akan adanya kehidupan yang lebih baik baginya kelak.

Namun, sebagai mana manusia pada umumnya, keletihan dan ketidak puasan pasti datang seiring berjalannya waktu. Perbaikan standar gaji tak juga diterimanya. Sedangkan dia harus membiaya hidupnya sendiri yang semakin hari semakin membengkak. Gaji tak bisa lagi menutupi kebutuhan hidup, sedangkan dia sama sekali tidak menyukai sesuatu yang gratis atau hanya bergantung pada pemberian orang.

Maka dia pun menambah aktivitas yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan. Dia berjualan baju di pasar setiap hari libur, dan mengajar anak TK sesudah mengajar di SD, sampai malam. Begitulah setiap harinya. Tak ada waktu untuk berleha -leha. Agar bisa tetap bertahan.

Sampai akhirnya sampai ia pada batas kelelahannya. Ia sering mengeluh pada teman dekatnya. Ia ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik; tentunya secara finansial maupun iklim kerja. Lalu ia pun mulai bergerilya lagi, melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia bertekad untuk pindah dari sekolah itu, meskipun berat rasanya meninggalkan anak -anak yang diajarnya.

Kemudian, pada suatu hari, saat ia masuk kelas tiba -tiba suasanan begitu sunyi. Anak -anak yang biasanya ramai menyambutnya tidak tampak satupun. Dan, itulah, tiba -tiba beberapa orang anak memeluknya dari belakang sambil berkata; “Ibu, selamat ulang tahun!” mereka mencium telapak tangannya. Diikuti seluruh anak yang diajarnya. Mereka memasang sebuah karton besar di kelas yang ditulisi ucapan selamat ultah oleh seluruh anak.

Guru itupun tak kuasa menahan air matanya. Dia menangis sambil jongkok di depan kelas. Anak -anak itu satu persatu menyerahkan bingkisan hadian ulang tahun dan selembar surat.

Di rumahnya, guru itu membuka surat -surat cinta itu dan membacanya sambil menangis. Terutama saat membaca, “Ibu, tak ada yang bisa kuberikan selain ucapan ini. Selamat ulang tahun ibu guru. Terima kasih karena telah begitu baik mengajari kami selama ini. Terima kasih atas segala yang telah ibu berikan. Kami mencintai ibu”

Keesokan harinya, guru itu berkata pada temannya, bahwa dia tidak jadi pindah kerja. saat ditanya alasannya, guru itu menjawab, “aku punya anak -anak. aku belum bisa meninggalkan mereka. belum saat ini”

NOTE :

Di saat kenyataan hidup begitu sulit sehingga kita merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat anda bangkit kembali untuk mencoba bertahan? Lalu terus berjuang? Apa yang bisa membuat kita tetap bertahan di jalan ini?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini, kita pasti bisa melewatinya. Karena kita tak pernah sendirian. Alloh bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa kita. Itulah yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang –orang yang mencintai kita. Terkadang hal -hal yang dianggap sepele, bisa membuat kita bertahan. Bertahan, dan terus bertahan. Perhatian, doa, dan cinta dari orang -orang terdekat, adalah salah satu sumber kekuatan kita. Kita merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga kita mengerahkan segenap energi kita untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan, yang tak akan pernah ada ujungnya sampai kita mati.

Sebab kuat itu bukan pada saat kita bisa mendapatkan, namun saat kita bisa memberi. Kuat bukan saat kita bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat kita jatuh lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.

Rabu, November 18, 2009

Jangan jadi Kelelawar Pengecut

Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. “Kurang ajar” kata singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung.

“Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita”, usir mereka semua, jangan disisakan !” kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung. Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya.

Kesempatan itu digunakan oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya.

Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata,”Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu”. Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.

Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan. “Awas hujan batu,” teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. “Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian”. Elang menerima kelelawar dengan senang hati.

Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar ?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung.

Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.

Cerita Manik Angkeran

Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, "Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya."

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kemudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.

Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma."

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

"Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini," katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang memisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Begitulah certitanya ....
jangan pada tidur yah ....

Mengaktifkan Kembali Otak

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis halaman di Blog ini, selain karena kesibukan yang padat di lapangan, juga karena koneksi yang kurang mendukung, lebih penting lagi karena kecanduan dengan yang namanya jejaring sosial yang disebut "Facebook".
Memang jejaring ini sudah sangat populer sekali dikalangan masyarakat kita ini. Meskipun sebagian besar dari pengguna jejaring tersebut sebenarnya hanya korban iklan saja, mereka tidak bisa mengambil estimasi dari tujuan utama jejaring tersebut. mereka sudah puas dengan manfaat yang sebenarnya hanya sebuah embel-embel dari kampanye produk.
Keadaan ini sama halnya dengan iklan-iklan produk rokok yang sering kita lihat dilayar televisi, hampir kita tidak pernah menjumpai dalam iklan tersebut sebuah kegiatan merokok, yang ada malah adegan yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegitan merokok. Walaupun begitu, Ini terbukti sangat mendongkrak pemasaran. Hal seperti itu pun terjadi di situs-situs website yang tersebar didunia maya. Dalam pemasarannya mungkin mereka mengemas iklannya dalam bentuk lain, tapi sebenarnya itu hanyalah trik untuk mengumpulkan Dolar ($) sebanyak-banyaknya.
Ketahuilah, dengan menggunakan situs tersebut setiap hari, berarti kita tanpa sadar sudah menyumbang kepada pemilik website tersebut, tapi anda tidak menyadarinya karena mungkin nominalnya terlalu kecil. Dan sejati hukum kuantitas bermain disini. Sedikit, kalau dilakukan terus-menerus akan menjadi banyak juga. Sekarang sudah ada gambarankan? apa sebenarnya tujuan mereka?.
Mungkin oleh sebagian masyarakat berpendapat hal ini sebagai hukum saling menguntungkan, Develop dapat komisi, sedang kita dapat manfaat, (mungkin anda juga berfikir seperti itu) coba anda pikirkan lagi dan sedikit renungkan juga, "Apa manfaat yang saya dapatkan?" (kalahkan pikiran egois anda). Itulah jawaban yang sebenarnya.
Dengan tulisan ini saya tidak bermaksud apa-apa, hanya saja alangkah baiknya jika kita juga bisa lebih bisa memanfaatkan teknologi dengan lebih baik.

ga terasa ternyata Otakku masih bisa dipakai juga, tulisan tadi hanyalah sebagai sarana untuk mengantifkan sel-sel otak saya yang sudah lama tidak terpakai.

KISAH PRIA DAN WANITA

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta
telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus
menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk
menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia
mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang
rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,
sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu
dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan
bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari
burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita
dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya
tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang
untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup
dengannya’.

‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu
kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku
memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu
memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak
enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,
kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan
menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja
kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk
disentuh. Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan
berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak
lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak
tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.

Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa
yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga
tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti
hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima
perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi
kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan

Jumat, Juli 17, 2009

METODE PENELITIAN PENGANTAR METODE PENELITIAN

RAGAM PENELITIAN


Penelitian itu bermacam-macam ragamnya. Dalam bab “Pengantar: Apakah Penelitian Itu?” telah dibahas macam penelitian dilihat dari macam tujuannya, maka dalam bab ini ragam (variasi) penelitian dilihat dari:
1)macam bidang ilmu
2)macam pembentukan ilmu
3)macam bentuk data
4)macam paradigma keilmuan yang dianut
5)macam strategi (esensi alamiah data, proses pengumpulan dan pengolahan data)
6)lain-lain.

Selain itu, sebetulnya masih banyak ragam penelitian dilihat dari segi lainnya, tapi dalam bab
ini tidak akan dibahas—karena tidak berkaitan dengan program studi kuliah ini.

Ragam Penelitian menurut Bidang Ilmu
Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan. Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas MIPA (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi.
Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika). Oleh para perancang teknik, misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar dimanfaatkan untuk membuat rancangan keteknikan (misal: rancangan bangunan). Tentu saja, dalam merancang, para ahli teknik bangunan tersebut juga mempertimbangkan hal-hal lain, misalnya: keindahan, biaya, dan sentuhan budaya. Catatan: Suriasumantri (1978: 29) menamakan penelitian dasar tersebut di atas sebagai “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan dengan “ilmu murni”, contohnya: Fisika teori).
Pada perkembangan keilmuan terbaru, sering sulit menngkatagorikan ilmu dasar dibedakan dengan ilmu terapan hanya dilihat dari fakultasnya saja. Misal, di Fakultas Biologi dikembangkan ilmu biologi teknik (biotek), yang mempunyai ciri-ciri ilmu terapan karena sangat dekat dengan penerapan ilmunya ke praktek nyata (perancangan produk). Demikian juga, dulu Ilmu Farmasi dikatagorikan sebagai ilmu dasar, tapi kini dimasukkan sebagai ilmu terapan karena dekat dengan terapannya di bidang industri. Karena makin banyaknya hal-hal yang masuk pertimbangan ke proses perancangan/perencanaan, selain ilmu-ilmu dasar dan terapan, produk-produk perancangan/perencanaan dapat menjadi obyek penelitian. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian evaluasi (evaluation research) karena mengkaji dan mengevaluasi produk-produk tersebut untuk menggali pengetahuan/teori “yang tidak terasa” melekat pada produk-produk tersebut (selain ilmu-ilmu dasar dan terapan yang sudah ada sebelumnya).
Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau terapan, maka macam penelitian menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung sesuai macam ilmu. Contoh: penelitian pendidikan, penelitian keteknikan, penelitian ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya (Arikunto, 1998: 11).


Ragam Penelitian menurut Pembentukan Ilmu
Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Diterangkan secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). Penelitian deduktif diarahkan oleh hipotesis yang kemudian teruji atau tidak teruji selama proses penelitian. Penelitian induktif diarahkan oleh keingintahuan ilmiah dan upaya peneliti dikonsentrasikan pada prosedur pencarian dan analisis data (Buckley dkk., 1976: 23). Setelah suatu teori lebih mantap (dengan penelitian deduktif) manusia secara alamiah ingin tahu lebih banyak lagi atau lebih rinci, maka dilakukan lagi penelitian induktif, dan seterusnya beriterasi sehingga khazanah ilmu pengetahuan semakin bertambah lengkap. Secara lebih jelas, penelitian deduktif dilakukan berdasar logika deduktif, dan penelitian induktif dilaksanakan berdasar penalaran induktif (Leedy, 1997: 94-95). Logika deduktif dimulai dengan premis mayor (teori umum); dan berdasar premis mayor dilakukan pengujian terhadap sesuatu (premis minor) yang diduga mengikuti premis mayor tersebut. Misal, dulu kala terdapat premis mayor bahwa bumi berbentuk datar, maka premis minornya misalnya adalah bila kita berlayar terus menerus ke arah barat atau timur maka akan sampai pada tepi bumi. Kelemahan dari logika deduktif adalah bila premis mayornya keliru.
Kebalikan dari logika deduktif adalah penalaran induktif. Penalaran induktif dimulai dari observasi empiris (lapangan) yang menghasilkan banyak data (premis minor). Dari banyak data tersebut dicoba dicari makna yang sama (premis mayor)—yang merupakan teori sementara (hipotesis), yang perlu diuji dengan logika deduktif.

Ragam Penelitian menurut Bentuk data (kuantitatif atau kualitatif)
Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik). Meskipun demikian, kadang dilakukan upaya kuantifikasi terhadap data kualitatif menjadi data kuantitatif. Misal, persepsi dapat diukur dengan membubuhkan angka dari 1 sampai 5.
Penelitian yang datanya berupa data kualitatif disebut penelitian kuantitatif. Dalam penelitian seperti itu, sering dipakai statistik atau pemodelan matematik. Sebaliknya, penelitian yang mengolah data kualitatif disebut sebagai penelitian kualitatif. Berkaitan dengan macam paradigma (positivisme, rasionalisme, fnomenologi) yang dibahas di bagian berikut, macam penelitian dapat dikombinasikan, misal: penelitian rasionalisme kuantitatif, penelitian rasionalisme kualitatif (misal: penelitian yang mengkait pola kota atau pola desain bangunan).


Ragam Penelitian menurut Paradigma Keilmuan
Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: (1) positivisme, (2) rasionalisme, dan (3) fenomenologi. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa sudut pandang (a) sumber kebenaran/teori, dan (2) teori yang dihasilkan dari penelitian. Dari sudut pandang sumber kebenaran, paradigma positivisme percaya bahwa kebenaran hanya bersumber dari empiri sensual, yaitu yang dapat ditangkap oleh pancaindera, sedangkan paradigma rasionalisme percaya bahwa sumber kebenaran tidak hanya empiri sensual, tapi juga empiri logik (pikiran: abstraksi, simplifikasi), dan empiri etik (idealisasi realitas). Paradigma fenomenologi menambah semua empiri yang dipercaya sebagai sumber kebenaran oleh rasionalisme dengan satu lagi yaitu empiri transcendental (keyakinan; atau yang berkaitan dengan Ke-Tuhan-an). Dari pandangan teori yang dihasilkan, penelitian dengan berbasis paradigma positivisme atau rasionalisme, keduanya menghasilkan sumbangan kepada khazanah ilmu nomotetik (prediksi dan hukum-hukum dari generalisasi). Di lain pihak, penelitian berbasis fenomenologi tidak berupaya membangun ilmu dari generalisasi, tapi ilmu idiografik (khusus berlaku untuk obyek yang diteliti). Sering ditanyakan manfaat dari ilmu yang berlaku local dibandingkan ilmu yang berlaku umum (general). Keduanya saling melengkapi, karena ilmu lokal menjelaskan kekhasan obyek dibandingkan yang umum. Misal, kini sedang berkembang ilmu tentang ASEAN (ASEAN studies). Manfaat dari ilmu semacam ini dapat dicontohkan sebagai berikut: di negara barat, banyak orang ingin berdagang di ASEAN; agar berhasil baik, mereka perlu mempelajari tatacara/kebiasaan/kultur berdagang di ASEAN, maka mereka mempelajari ilmu lokal yang menjelaskan perbedaan tatacara perdagangan di kawasan tersebut dibanding tatacara perdagangan yang umum di dunia.
Untuk lebih menjelaskan perbedaan antar ketiga macam penelitian berbasis tiga macam paradigma yang berbeda tersebut, di bawah ini (lihat Tabel Ragam-1)satu per satu dibahas lebih lanjut, terutama dari (a) kerangka teori sebagai persiapan penelitian, (b) kedudukan obyek dengan lingkungannya, (c) hubungan obyek dan peneliti, dan (d) generalisasi hasil—sumber: Muhadjir (1990).




Ragam Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Logika internal)
Buckley dkk. (1976: 23) menjelaskan arti metodologi, strategi, domain, teknik, sebagai berikut:
1)Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan teknik yang dipakai untuk mengembangkan teori (induksi) atau menguji teori (deduksi).
2)Strategi terkait dengan sifat alamiah yang esensial dari data dan proses data tersebut dikumpulkan dan diolah.
3)Domain berkaitan dengan sumber data dan lingkungannya.
4)Teknik terkait dengan alat pengumpulan dan pengolahan data. Teknik dibedakan dua macam, yaitu:
a)Teknik “formal” merupakan teknik yang diterapkan secara obyektif dan menggunakan data kuantitatif.
b)Teknik “informal” merupakan teknik yang diterapkan secara subyektif dan menggunakan data kualitatif.

Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa strategi berkaitan dengan “cara” kita melakukan pengembangan atau pengujian teori. Berkaitan dengan strategi, ragam penelitian dapat dibedakan menjadi empat, yaitu penelitian: (1) opini, (2) empiris, (3) kearsipan, dan (4) analitis.
1.Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). Terdapat banyak ragam metode/teknik yang dapat dipakai untuk penelitian opini perorangan, salah satunya yang populer dan formal adalah: metode penelitian survei (survey research)1. Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi. Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar2. Teknik informal untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas (brainstorming)3. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c) katagorikan ide-ide tersebut.

2.Penelitian Empiris
Empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti. Penelitian empiris dapat dibedakan dalam tiga macam bentuk, yaitu: studi kasus, studi lapangan, dan studi laboratorium. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b) keberadaan kendali eksperimen—seperti terlihat pada tabel berikut:



Teknik observasi merupakan teknik yang dapat dipakai untuk ketiga macam penelitian empiris di atas. Selain itu, untuk studi lapangan dapat dipakai teknik studi waktu dan gerak (time and motion study), misal dibantu dengan peralatan kamera video, TV sirkuit rertutup, atau alat “penangkap” kejadian (sensor) dan perekam yang lain. Untuk studi laboratorium dapat dilakukan antara lain dengan simulasi (misal dengan komputer).

3.Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. Dua tipe yang pertama berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer adalah rekaman fakta langsung oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip sekunder merupakan hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat berupa batu candi, jejak kaki, dan sebagainya. Teknik informal dalam penelitian ini berupa antara lain: scanning dan observasi.
Teknik formal untuk arsip tertulis primer dapat dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis). Terhadap arsip sekunder dapat dilakukan teknik sampling, sedangkan terhadap arsip fisik dapat dilakukan antara lain dengan pengukuran erosi dan akresi (untuk penelitian arkeologi).

4.Penelitian Analitis
Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. Penelitian tersebut perlu dipecahkan secara analitis, yaitu dilakukan dengan cara memecah problema menjadi sub-sub problema (atau variabel-variabel) dan dicari karakteristik tiap sub problema (variabel) dan keterkaitan antar sub problema (variabel). Penelitian analitis sangatmenggantungkan diri pada logika internal penelitinya, sehingga subyektivitas peneliti perlu dihindari. Untuk itu, penelitian analitis perlu mendasarkan diri pada filsafat atau logika. Terdapat berbagai teknik formal dalam penelitian analitis, antara lain: logika matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (flowcharting, analisis jaringan, strategi pengambilan keputusan, algoritma, heuristik). Catatan: Riset operasi merupakan pengembangan dari penelitian analitis. Teknik informal untuk penelitian analitis meliputi antara lain: skenario, dialektik, metode dikotomus, metode teralogis—lihat Buckley dkk. (1976: 27).

Ragam Penelitian Lain-lain
Dalam literatur terdapat banyak ragam penelitian menurut berbagai sudut pandang, dan tidak semua ragam dapat dibahas disini. Pembahasan lain-lain hanya akan melihat ragam penelitian bersumber dari tiga pustaka, yaitu buku Arikunto (1998), Suryabrata (1983)4, dan Yin (1989)5.
1.Ragam Penelitian menurut pendekatan—sumber: Arikunto (1998: 9-10)
a.Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu)
b.Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).
2.Ragam Penelitian—sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
a.Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
b.Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu)
c.Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu)
d.Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek)
e.Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi)
f.Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali)
g.Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian)
h.Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding)
i.Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya).



Ragam Penelitian & Syarat penelitian
Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda. Sering pula untuk satu pengertian yang sama tapi diberi istilah yang berbeda. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat:
1)SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan
2)OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer)

Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur.

Polymerase Chain Reaction

Dasar Teknik Amplifikasi DNA dan Applikasinya
Laboratorium Sentral Biologi Molekuler & Seluler

I. Pendahuluan
Perkembangan bioteknologi modern di awal tahun 1970-an telah membuka cakrawala baru dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai disiplin ilmu bergerak bersama dalam proses pengembangan teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian biologi molekuler. Kajian aktivitas terpadu antar ilmu-ilmu biologi, biokimia, genetika, mikrobiologi, teknik kimia, komputasi, dan biofisika dengan menggunakan pendekatan biologi molekuler untuk menghasilkan suatu barang dan jasa yang terkait dengan perkembangan IPTEK.
Reaksi Polimerase Berantai atau dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Metoda PCR dapat meningkatkan jumlah urutan DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah semula, sekitar 106-107 kali. Setiap urutan basa nukleotida yang diamplifikasi akan menjadi dua kali jumlahnya. Pada setiap n siklus PCR akan diperoleh 2n kali banyaknya DNA target. Kunci utama pengembangan PCR adalah menemukan bagaimana cara amplifikasi hanya pada urutan DNA target dan meminimalkan amplifikasi urutan non-target.
Penggunaan PCR telah berkembang secara cepat seirama dengan perkembangan biologi molekuler. PCR digunakan untuk identifikasi penyakit genetik, infeksi oleh virus, diagnosis dini penyakit seperti AIDS, Genetic profiling in forensic, legal and bio-diversity applications, biologi evolusi, Site-directed mutagenesis of genes dan mRNA Quantitation di sel ataupun jaringan.
Tabel 1 Amplifikasi Geometrik (X=2 n)
Siklus PCR
Jumlah Relatif Molekul
1
2
2
4
3
8
4
16
5
32
6
64
10
1.024
20
1. 048.576
30
1.073.741.824

1.1 Teknik Dasar Amplifikasi PCR
Penemuan awal dari teknik PCR didasarkan pada tiga waterbaths yang mempunyai temperatur yang berbeda. Thermal-cycler pertama kali dipublikasikan pada tahun 1986, akan tetapi DNA polymerase awal yang digunakan masih belum thermostable, dan harus ditambahkan disetiap siklusnya. Kelemahan lain temperature 37°C yang digunakan bias dan menyebabkan non-specific priming, sehingga menghasilkan produk yang tidak dikehendaki. Taq DNA polymerase yang diisolasi dari bakteri Thermus aquaticus (Taq) dikembangkan pada tahun 1988. Ensim ini tahan sampai temperature mendidih 100°C, dan aktifitas maksimal pada temperatur 92-95°C.
Proses PCR merupakan proses siklus yang berulang meliputi denaturasi, annealing dan ekstensi oleh enzim DNA polimerase. Sepasang primer oligonukleotida yang spesifik digunakan untuk membuat hibrid dengan ujung-5’ menuju ujung-3’ untai DNA target dan mengamplifikasi untuk urutan yang diinginkan. Dasar siklus PCR ada 30-35 siklus meliputi:
denaturation (95°C), 30 detik
annealing (55–60°C), 30 detik
extension (72°C), waktu tergantung panjang pendeknya ukuran DNA yang diinginkan sebagai produk amplifikasi.
Peningkatan jumlah siklus PCR diatas 35 siklus tidak memberikan efek yang positif, seperti yang terlihat pada gambar1B

Gambar1. Siklus dasar PCR. A. Sistem tiga temperatur yang berbeda. B. Kenaikan hasil amplifikasi menunjukkan pertumbuhan sigmoid.
1.1.1 Denaturasi untai ganda DNA
Denaturasi untai ganda DNA merupakan langkah yang kritis selama proses PCR. Temperatur yang tinggi pada awal proses menyebabkan pemisahan untai ganda DNA. Temperatur pada tahap denaturasi pada kisaran 92-95ºC, suhu 94ºC merupakan pilihan standar.

Gambar2. Reaksi skematis proses amplifikasi.

Temperatur denaturasi yang tinggi membutuhkan kandungan GC yang tinggi dari DNA template, tetapi half-life dari Taq DNA Polymerase menekan secara tajam pada temperatur sekitar 95ºC.

1.1.2 Primer Annealing
Primer Annealing, pengenalan (annealing) suatu primer terhadap DNA target tergantung pada panjang untai, banyaknya kandungan GC, dan konsentrasi primer itu sendiri. Optimalisasi temperatur annealing dimulai dengan menghitung Melting Temperature (Tm) dari ikatan primer dan DNA template. Cara termudah menghitung untuk mendapatkan melting-temperatur yang tepat menggunakan rumus Tm = {(G+C)x4} +{ (A+T)x2}. Rumus standar dapat dilihat di subbab primer pada komponen PCR. Sedang temperatur annealing biasanya 5ºC ddibawah Tm primer yang sebenarnya. Secara praktis, Tm ini dipengaruhi oleh komponen buffer, konsentrasi primer dan DNA template.

Gambar3. Optimalisasi Temperatur Annealing. Primer dikalkulasi untuk menentukan annealing temperature (misal 54°C). Temperature must be confirmed practically dengan menggunakan gradient cycler. Step temperature berjarak 2°C per gradient analysis.

Amplifikasi akan lebih effisien bila temperatur annealing tidak kurang dari 37ºC agar tidak terjadi mispriming. Oleh karena itu, pada temperatur sekitar 55ºC akan dihasilkan amplifikasi produk yang mempunyai spesifitas yang tinggi. Penyusunan primer dapat dilihat disubbab primer dari komponen primer. Primer ini akan menempel pada urutan nukleotida yang sesuai dengan urutan primer itu sendiri, dan menempel pada posisi ujung-5’ dari untai DNA target yang telah terurai pada proses sebelumnya.

1.1.3 DNA Polymerase extension
Pada tahap extension ini terjadi proses pemanjangan untai baru DNA, dimulai dari posisi primer yang telah menempel di urutan basa nukleotida DNA target akan bergerak dari ujung 5’ menuju ujung 3’ dari untai tunggal DNA. Proses pemanjangan atau pembacaan informasi DNA yang diinginkan sesuai dengan panjang urutan basa nukleotida yang ditargetkan. Pada setiap satu kilobase (1000bp) yang akan diamplifikasi memerlukan waktu 1 menit. Sedang bila kurand dari 500bp hanya 30 detik dan pada kisaran 500 tapi kurang dari 1kb perlu waktu 45 detik, namun apabila lebih dari 1kb akan memerlukan waktu 2 menit di setiap siklusnya (lihat contoh pada tabel 2). Adapun temperatur ekstensi berkisar antara 70-72°C.
Tabel 2. Beberapa contoh program PCR
Program
Jumlah siklus
Tahapan
Temperatur
Waktu
1. Gen A
(produk 465bp)

1
Hot-start (denaturasi awal)
92°C
5menit

30
Denaturation
92°C
30 detik


Annealing
55°C
30 detik


Extention
70°C
30 detik

1
Ektensi Akhir
70°C
7 menit
2. Gen B
(produk 675b)

1
Hot-start (denaturasi awal)
94°C
2menit

35
Denaturation
94°C
30 detik


Annealing
60°C
30 detik


Extention
72°C
45 detik

1
Ektensi Akhir
72°C
7 menit

II. Komponen PCR
Pada reaksi PCR diperlukan DNA template, primer spesifik, ensim DNA polimerase yang thermostabil, buffer PCR, ion Mg 2+, dan thermal cycler.

2.1 Template DNA
Ukuran target amplifikasi biasanya kurang dari 1000 pasangan basa (bp) atau 1KB, Hasil amplifikasi yang efisien antara 100-400bp. Walaupun kemungkinan hasil amplifikasi lebih dari 1 kB tetapi prosesnya kurang efisien, karena produk yang panjang rentan terhadap inhibitor yang mempengaruhi kerja ensim DNA polymerase dan waktu yang diperlukan lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan hasil amplifikasi yang tidak diinginkan.
Kemurnian DNA target sangat penting, karena ketidakmurnian suspensi DNA dapat mempengaruhi reaksi amplifikasi dan dapat menghambat kerja ensim DNA polymerase. Meskipun demikian, pada kondisi tertentu amplifikasi PCR masih dapat bekerja dalam suspensi kasar, seperti koloni bakteri. Bakteri tidak perlu diekstraksi dan secara langsung dicampurkan pada PCR mix solution sebagai template.
Pemilihan target yang akan diamplifikasi perlu memperhatikan kestabilan genetik dari daerah/urutan nukleotida yang ditargetkan. Perubahan atau hilangnya sebagian urutan target akan berakibat hilangnya reaktivitas. Bagian dari plasmid yang membawa sifat virulensi suatu bakteri adalah salah satu contoh elemen genetik yang potensial tidak stabil. Elemen genetik ini bisa hilang waktu isolai atau pemindahan serial. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya amplifikasi segera dilakukan setelah isolasi DNA selesai.
2.2 Primers
Primer disusun dari sintesis oligonukleotida sepanjang 15-32bp dan primer ini harus mampu mengenali urutan yang akan diamplifikasi. Untuk standar amplifikasi sepasang primer akan mempunyai kisaran pasangan basa sekitar 20 basa panjangnya pada tiap primernya. Kandungan GC harus antara 45-60%. Annealing temperatur antara primer yang digunakan harus berkisar antara 1°C. Ujung 3’ dari setiap primer harus G atau C, akan tetapi hindari susunan nukleotida G/C berturut-turut tiga pada ujung ini, misal CCG, GCG, GGC, GGG, CCC, GCC. Pada penentuan atau penyusunan sepasang primer, penting diperhatikan urutan primer tidak saling komplementer sehingga membentuk dimer-primers, berikatan satu sama lain, atau membentuk hairpins. Hal lainnya hindari menyusun primer pada daerah DNA repetitif. Selain itu, faktor homologi urutan nukleotida dengan urutan DNA target sangat mempengaruhi kestabilan ikatan keduanya. Semakin tinggi prosentase homologi semakin stabil ikatan yang terbentuk.
5´-ACCGGTAGCCACGAATTCGT-3´
| | | | | | | | | |
3´-TGCTTAAGCACCGATGGCCA-5´

Gambar4. Bentuk dimer-primer dari sepasang primer
Temperatur annealing sangat tergantung pada primer dengan Tm yang tertentu. Penentuan formula primer ditentukan secara teoritikal oleh Tm asam nukleat. Formula di bawah ini dapat digunakan untuk mengestimasi titik Tm untuk oligonucleotida primer yang diinginkan:
Tm = 81.5 + 16.6 x (log10[Na+]) + 0.41 x 9%G+C) -675/n
Dimana [Na+] adalah konsentrasi molar garam, [Na+]=[K+]; dan n= jumlah basa dalam oligonukleotida.
2.3 Taq DNA polymerase
Enzim ini bersifat thermostabil dan diisolasi dari Thermus aquaticus. Aktivitas polimerisasi DNAnya dari ujung-5’ ke ujung-3’ dan aktivitas enzimatik ini mempunyai waktu paruh sekitar 40 menit pada 95ºC. Biasanya untuk setiap 100μl volume reaksi ditambahkan 2.0-2.5 unit Taq polymerase. Penggunaan enzim ini harus diperhatikan proses penyimpanan (selalu di freezer -20ºC) dan juga pada saat pengambilan tidak boleh terlalu lama di temperatur ruang, usahakan selalu dalam kotak berisi water-ice. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kerusakan enzim yang mungkin terjadi akibat pengaruh perubahan temperatur. Taq DNA polymerase yang digunakan dalam PCR adalah milik paten asli dari perusahaan Promega. Walaupun pada saat ini telah banyak dikembangkan oleh perusahaan yang lain.

2.4 PCR buffer dan konsentrasi Mg2+
Buffer standar untuk PCR tersusun atas 50mM KCl, 10mM Tris-Cl (pH8.3) dan 1.5mM MgCl2. Buffer standard ini akan bekerja dengan baik untuk DNA template dan primer dengan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak optimum dengan kombinasi yang lain. Produk PCR buffer ini terkadang dijual dalam bentuk tanpa atau dengan MgCl2.
Konsentrasi ion magnesium dalam PCR buffer merupakan faktor yang sangat kritikal, karena kemungkinan dapat mempengaruhi proses annealing primer, temperatur dissosiasi untai DNA template, dan produk PCR. Hal ini disebabkan konsentrasi optimal ion Mg2+ itu sangat rendah. Hal ini penting untuk preparasi DNA template yang tidak mengandung konsentrasi chelating agent yang tinggi, seperti EDTA atau phosphat. Ion Mg2+ yang bebas bila terlalu rendah atau tidak ada, maka biasanya tidak menghasilkan produk akhir PCR, sedang bila terlalu banyak ion Mg2+yang bebas akan menghasilkan produk PCR yang tidak diinginkan. Penentuan kisaran konsentrasi Mg2+ dapat dilihat pada gambar 5, pada setiap step bervariasi berjarak0.5 mM.

Gambar5. Hasil PCR berdasarkan optimalisasi konsentrasi Mg 2+. M: Marker DNA, blank: kontrol negatif, kolom 2,3, dst hasil amplifikasi.




2.5 Nucleotides (dNTPs)
Konsentrasi yang biasanya digunakan untuk setiap dNTP adalah 200 μM. Pada konsentrasi ini penting untuk mengatur konsentrasi ke-empat dNTP pada titik estimasi Km untuk setiap dNTP. 50mM, harus selalu diatur pH7.0. Konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan ketidakseimbangan dengan enzim polymerase. Sedang pada konsentrasi rendah akan memberikan ketepatan dan spesifitas yang tinggi tanpa mereduksi hasil akhir. Total konsentrasi dNTP dan ion saling terkait dan tidak akan merubah secara bebas.

2.6 PCR Thermal Cycler
PCR thermal cycler pertama kali dikembangkan oleh perusahaan PerkinElmer sebagai pemegang paten asli. Pada saat ini telah diproduksi berbagai macam tipe alat PCR thermal cycler ini dari berbagai perusahaan yang bergerak dalam bioteknologi. Walaupun nama masing-masing alat itu berbeda tetapi prinsip kerjanya sama.


Gambar6. PCR thermal cycler multi-block system
Alat ini secara tepat meregulasi temperatur dan siklus waktu yang dibutuhkan untuk reprodusibilitas dan keakuratan reaksi amplifikasi. Seperti telah disebutkan di atas, siklus PCR terbagi atas tiga step utama yaitu DNA denaturation (92-95ºC, selama 30-60 detik), primer annealing (50-64ºC, selama 60-120 detik), dan extention (70-72ºC, selama 30-120 detik). Siklus ini berulang 20-35 kali. Siklus utama ini diawali terlebih dahulu oleh dengan hot-start misal 94ºC selama 5 menit (lihat tabel 2 diatas). Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan proses denaturasi DNA template, karena apabila denaturasi tidak sempurna akan menyebabkan kegagalan proses PCR. Setelah siklus utama berakhir, maka ditambah program final extension dengan temperatur 70-72ºC selama 7-10 menit.

OBESITAS

Définisi:
kegemukan (obesitas) adalah kelebihan lemak tubuh. Selain tubuh jadi tidak menarik, kegemukan mengarah ke masalah kesehatan yg serius dan mempersingkat harapan hidup.
Berat badan yang kelebihan 20% atau lebih dari berat ideal sesuai dengan umur, seks/gender, tinggi badan dan ukuran bentuk tubuh.
Komplikasi:
-osteoartritis(peradangan sendi karena degenerasi) pada sendi yang menopang berat badan seperti lutut, pinggul dan tulang belakang.
-tekanan darah tinggi, penyakit jantung,sesak nafas, bila sedikit bekerja secara fisik.
-kencing manis

Penyebab
-terlalu banyak makan
-metabolisme tubuh yang rendah
-kurang aktifitas

KEMANDULAN

Kemandulan adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mencapai kehamilan setelah selama 1 tahun melaksanakan hubungan seksual secara teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Kemandulan primer adalah istilah yang dìgunakan jika pasangn suami istri sama sekali belum pernah memiliki anak. continue...

Pendidikan yang berkisinambungan

Dewasa ini pendidikan memang sesuatu yang harus selalu di prioritaskan... to be continue...

Kesehatan SANGAT Penting

Halam ini segera d tambahkan materi tentang pentingnya kesatan untuk mencapai taraf hidup SEJAHTERA.

Jumat, Mei 01, 2009

Businness Seminar Purwokerto

Hadiri
Business Seminar Purokerto
Minggu, 10 Mei 2009
Entry Time : 13.30 - 14.00 WIB
Event Time : 14.00 - 17.00 WIB
On Gedung BPD Jateng
Jl. Gatot Subroto - Purwokerto

Guest Speaker :
Edward Sardjono (GL)
Konsultan Arsitek
Peraih Reward BMW, Yatch, Plane, and Villa

Investasi : Rp. 35.000,-*

(*kapasitas gedung 1000 orang, tiket sangat terbatas, jangan sampai kehabisan)

segera ambil keputusan untuk perubahan yang sangat signifikan dalam hidup anda....



Tim Coresystem

Rabu, Maret 18, 2009

Vision Seminar Jogyakarta

Hadiri Segera
Vision Seminar Jogyakarta
Minggu, 22 Maret 2009
di Grha Sarina Vidi Jogyakarta
Jl. Magelang Km. 8 No. 75 Jogyakarta
Gs. GL. Suprato Tjoatja
Mantan General Manager
Penerima Luxury Car BMW, Yatch, Plane


Dapatkan Visi di acara Vision Seminar dari Pelaku Bisnisnya Langsung!!!

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

I. PENDAHULUAN

Jika kita seorang pemilik bisnis atau akan memasuki bisnis untuk pertama kali, kita harus menyusun suatu rencana bisnis. Apakah hal tersebut untuk menaikkan dan memperoleh tambahan modal atau untuk suatu fokus bisnis yang lebih jelas. Suatu rencana bisnis sama pentingnya dengan sebuah peta bagi pencari harta karun. Jalur menuju tujuan akhir anda mempunyai suatu urutan-urutan yang logis, suatu peta yang baik akan dengan mudah menghantarkan kita untuk sampai ke sasaran. Setiap bisnis akan mempunyai perbedaan dan situasi yang muncul pada masa kini sangatlah bervariasi, namun untuk menyusun sebuah rencana bisnis, peraturan-peraturan dan pola-pola tertentu harus diikuti. "SEORANG PEMILIK BISNIS YANG GAGAL MEMBUAT RENCANA BERARTI TELAH MERENCANAKAN KEGAGALAN "

II. RENCANA BISNIS

2.1. PUTUSKAN PILIHAN BISNIS ANDA

Dalam melakukan pilihan bisnis sangat tergantung pada beberapa faktor yakni: Berapa banyak uang yang harus diinvestasikan. Bisakah kita menarik investor lainnya untuk ikut dalam bisnis yang akan kita usahakan. Berapa laba yang diharapkan. Apa keahlian yang kita miliki. Apa yang paling ingin kita lakukan. Apakah kita mau bekerja lebih keras dan lebih lama.
2.1.1. Mulai Dengan Mengumpulkan Informasi
Berbagai sumber informasi yang penting. Kamar Dagang dan Industri. Pameran dagang. Pertemuan jaringan local. Media Masa ( koran, tabloid, majalah, TV, Internet) Kedutaan dan lainnya.
2.1.2 Defenisikan Bisnis
Tulislah sebuah pernyataan misi sebanyak lima puluh kata atau kurang yang menggaris-besarkan apa yang akan kita jual, kepada siapa dan apa yang akan membuat bisnis kita berbeda.
2.1.3 Tentukan Nama Bisnis
Nama mencerminkan harapan jadi jagalah nama tersebut tetap sederhana dan deskriptif. Buatlah nama tersebut berbeda dan dapat langsung dikenal dan hindari kata yang berlebihan dan kata sifat yang terlalu panjang. Nama bisnis seharusnya menjadi seperti sebuah judul dalam sebuah artikel. Uraikan siapa kitaa dan apa yang kita lakukan dalam nama tersebut, jangan membuat calon pelanggan kita menebak-nebak apa yang sedang kita lakukan.Misalnya "Bakso Malang" memberikan hasil yang jauh lebih efektif dari pada "Makanan Malang".
2.2 TUJUAN MENYUSUN RENCANA BISNIS
Rencana bisnis kita adalah jantung dan jiwa operasi dan perangkat dokumen yang paling penting yang akan kita berikan kepada setiap lembaga peminjam dana atau investor potensial.
Rencana bisnis menjelaskan semua pendanaan yang diperlukan dan memberikan informasi pendahuluan tentang usaha kita kepada para lembaga peminjam dan investor. Gunakan rencana bisnis untuk berbagai tujuan penting sebagai berikut ;

1. Memegang kendali atas kehidupan wirausaha kita. Rencana bisnis merupakan bukti dari inisiatif kita, karena menunjukkan bahwa kita mempunyai disiplin untuk memfokuskan energi, pikiran pada suatu proyek penting dan memahami bagaimana cara mencapai kemajuan dan pertumbuhan, menyelesaikan maslah yang menghadang ditengah jalan dan mencapai sasaran-sasaran tertinggi.
2. Sebagai gambar sebuah cetak biru utama. Rencana bisnis bagi wirausaha sama dengan gambar arsitektur detail bagi pembangunan gedung. Rencana bisnis menentukan detail-detail yang akan digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan kita.
3. Sebagai alat komunikasi terhadap rencana utama. Rencana bisnis adalah sebuah pernyataan tentang tujuan yang akan memungkinkan kita menyampaikan kepada para kolega suatu agenda langkah demi langkah untuk mencapai sasaran.
4. Dapat digunakan untuk menarik uang ke proyek.

Pemasok modal potensial dan sumber pendanaan, investo

Pembentukan MGMP

STRUKTUR ORGANISASI MGMP

KETUA I : LANGGENG (SMA N 2) lhp06pwt@yahoo.com 0816566977 web : langgeng.psb-psma.org
KETUA II : AGUS RIYANTO (SMA N 4)

SEKRETARIS I : SOFI PUJIANTO (SMA N PATIKRAJA)
SEKRETARIS II : NANI HIDAYATI (SMA N 1)

BENDAHARA I : SUMARTI (SMA BANYUMAS)
BENDAHARA II : EDI SUSILO (SMA N SOKARAJA)

BIDANG SOFTWARE DAN HARDWARE : SENO NUGROHO (SMA N 1 PURWOKERTO), SALAFUDIN (BRUDERAN) , MAHMUDIN(MA 1 ,MA'ARIF) , PONIMAN (SMA DIPO1)
BIDANG JARINGAN DAN SISTEM : ERWIN H.(SMA MUHAMADIYAH) , SAHIRIN (MAAFIR NU AJIBARANG)
BIDANG SDM DAN RISET : DWIYANTO(YOS SUDARSO) , BANGUN KRIYANTO(SMA N 5) , HERU SISWANTO (SMA SUMPIYUH)
BIDANG KURIKULUM : TITI ENDRI ASTUTI(SMA N 3) , BAMBANG PURWANTO (SMA N RAWALO), AGUS SULIS(SMA KARYA BAKTI)
BIDANG PENGELOLA BLOG : TRI ANGGORO (SMA N 4), HERU PRIYANTO ADI
BIDANG KEROKHANIAN : KHADIK ,

Ramalan Jodoh